Durian: The King of Fruits

Siapa tidak kenal buah durian? Buah berkulit tajam berduri ini begitu fenomenal di kalangan masyarakat, khususnya wilayah Asia Tenggara. Saking fenomenalnya, buah yang dikenal dengan nama duren ini dianggap sebagai “Rajanya buah-buahan” (The King of Fruits).

Buah durian terkenal sangat dahsyat. Ia memiliki aroma yang kuat dan rasanya yang sangat lezat. Tapi buah durian juga dianggap banyak orang sebagai buah yang kontroversial. Di satu sisi, sebagian orang sangat menyukai buah ini. Beberapa di antaranya bahkan tergolong fanatik. Sementara sebagian lagi justru tidak suka pada durian. Ini tentu sangat menarik untuk kita pelajari.

Seperti Apa Buah Durian itu?

Buah durian memiliki bentuk yang unik. Kulit buahnya sangat keras dan berlekuk-lekuk tajam, sehingga menyerupai duri. Konon sebutan “durian” sendiri berasal dari istilah Melayu, yaitu dari kata ‘duri’ yang diberi akhiran –an sehingga menjadi durian. Kata itu terutama dipergunakan untuk menyebut buah yang kulitnya berduri tajam.

Durian termasuk sekelompok tumbuhan dari marga (genus) Durio. Nama ilmiahnya yaitu Durio Zibethinus. Dari sekitar 30 spesies anggota marga Durio ini, sejauh ini diketahui 9 spesies yang menghasilkan buah yang dapat dimakan, antara lain:

·         Durio Zibethinus (durian),

·         Durio Dulcis (lahung),

·         Durio Grandiflorus (durian munjit),

·         Durio Graveolens (durian burung),

·         Durio Kutejensis (lai),

·         Durio Lowianus (durian duan),

·         Durio Oxleyanus (kerantungan),

·         Durio Macrantha, dan

·         Durio Testudinarum (durian kura-kura).


Durian merupakan salah satu tanaman tropis yang berasal dari Asia Tenggara. Di Indonesia, tanaman durian terdapat di seluruh pelosok Jawa dan Sumatera. Sementara di Kalimantan dan Papua, umumnya hanya terdapat di hutan dan di sepanjang aliran sungai.

Di dunia, tanaman durian tersebar ke seluruh Asia Tenggara, Srilanka, India Selatan, hingga ke Papua Nugini. Khusus di Asia Tenggara, durian diusahakan dalam bentuk perkebunan yang dipelihara intensif oleh negara Thailand. Sementara itu di Indonesia dan Malaysia, durian umumnya ditanam di pekarangan.


Indonesia memiliki puluhan jenis durian yang menyebar di seluruh Indonesia, dan merupakan negara pemilik jenis durian terbanyak di dunia. Di Indonesia, durian termasuk salah satu dari sembilan jenis buah unggul yang memiliki varietas unggul terbanyak. Ada beberapa kriteria sebuah durian dikatakan durian unggul, antara lain:

·        mempunyai penampilan menarik,

·        durinya besar dan berbentuk piramida,

·        bentuk buah elips dan beraturan serta tidak memiliki belimbingan, walaupun ada hanya samar-samar,

·        tangkai buahnya relatif pendek, daging buahnya berserat halus, pulen, kering, dan warnanya kuning madu (warna tembaga), tebal dan manis,

·        pohon durian unggul biasanya bertajuk teratur atau indah, seperti piramida atau payung,

·        cabangnya banyak dan tumbuh beraturan, dan

·        produktivitas pohon tinggi dan tahap terhadap gangguan hama dan penyakit.

 

Jenis-Jenis Durian

Tanaman durian termasuk famili Bombacaceae, yaitu sebangsa pohon kapuk-kapukan. Saat ini terdapat lebih dari 55 jenis durian yang sudah dibudidayakan. Sebagian di antaranya telah diselidiki dan dianggap unggul. Beberapa jenis durian unggul yang sangat populer antara lain Durian Monthong, Sukun, Petruk, Sitokong, dan Si Mas.

Durian Monthong

Durian Monthong berasal dari Thailand. Durian ini dikenal juga dengan nama Durian Otong. Durian Monthong termasuk yang paling populer dibanding jenis lainnya. Tanaman Durian Monthong mampu berproduksi pada umur 5 – 6 tahun sejak ditanam. Tanaman ini juga mampu beradaptasi pada berbagai tempat dan produksi buahnya cukup banyak.

Buah Durian Monthong berbentuk memanjang dengan bagian ujung dan pangkalnya meruncing. Warna kulit buahnya hijau kekuningan. Durinya besar dan tersusun jarang, serta sukar dibelah. Berat buahnya antara 2 – 6 kg. Ada pula buah yang bisa mencapai hingga 10 kg meskipun masih langka.

Durian Monthong memiliki kulit yang tebal, yaitu sekitar 4 – 6 cm. Dalam setiap buah terdapat 5 juring dengan jumlah pongge sekitar 5 – 10 butir. Bijinya yang kecil dengan aroma yang kuat membuat Durian Monthong begitu digemari.

Biji Durian Monthong berbentuk lonjong dengan ukuran sedang. Daging buahnya tebal, kering, kurang berlemak, berwarna kuning, bertekstur sangat halus, aroma harum sedang, dan berasa sangat manis. Daging buahnya yang tebal oleh masyarakat Thailand dinamai Mon Thong. Selain itu, durian ini juga dijuluki golden pillow (bantal emas) karena bentuknya seperti bantal berwarna kuning.

Durian Sukun

Durian Sukun berasal dari daerah Gempolan, Karanganyar, Jawa Tengah. Bentuk buahnya bulat panjang dan warnanya kekuningan. Tebal kulit buahnya lebih dari 10 milimeter. Durinya berbentuk kerucut, kecil, dan tersusun rapi.

Durian Sukun merupakan salah satu komoditas buah yang menjadi incaran masyarakat, terutama yang menyukai buah durian. Durian ini memiliki bentuk dan ukuran sedang dengan daging buah yang tebal, karena biji buah tidak berkembang sempurna. Daging buahnya berwarna putih kekuningan, kering berlemak, dan berstruktur lembut. Rasanya manis dengan aroma harum.

Jumlah pongge dalam satu Durian Sukun berjumlah antara 5 sampai 15. Hampir semua pongge tersebut penuh dengan daging buah. Jumlah biji sempurnanya rata-rata hanya sebuah. Ukuran bijinya kecil dan bentuknya lonjong. Tanaman durian ini produktivitasnya cukup baik. Setiap pohonnya bisa menghasilkan 100 – 300 buah per tahun. Tanaman ini juga mempunyai daya tahan terhadap penyakit busuk akar dan hama penggerek buah.

Durian Petruk

Durian Petruk berasal dari Randusari, Jawa Tengah. Buah durian ini telah menjadi varietas unggul nasional. Bentuk buahnya bulat telur terbalik dengan kulit buah tipis (sekitar 3 milimeter) berwarna hijau kekuningan. Durinya berbentuk kerucut, kecil, dan rapat.

Daging buah Durian Petruk berwarna kuning, berserat halus, agak lembek, dan rasanya manis sekali. Namun, aromanya tidak begitu tajam dan menyengat. Jumlah pongge per buah antara 5 sampai 10. Biji Durian Petruk berukuran kecil dan berbentuk lonjong. Berat rata-rata buah antara 1 – 1,5 kilogram. Setiap pohonnya bisa menghasilkan 50 – 150 buah per tahun. Durian ini relatif tahan terhadap penyakit busuk akar dan hama penggerek buah.

Durian Sitokong

Durian Sitokong adalah tanaman durian asli Indonesia yang berasal dari Ragunan, Jakarta Selatan. Buah durian ini berbentuk bulat panjang dengan warna hijau kekuningan. Bentuk kulit buah seperti kerucut dan tersusun rapat. Berat buahnya antara 2 – 2,5 kilogram. Ketebalan kulit buahnya sedang, yaitu sekitar 5 – 8 milimeter. Sifat durian ini sukar dibelah.

Dalam satu buah durian terdapat 5 juring dengan jumlah pongge ada 5 – 25 buah. Bijinya berbentuk lonjong dan berukuran kecil. Daging buahnya tebal, kering, bertekstur halus, berwarna kuning, berlemak, beraroma harum cukup tajam, dan rasanya manis.

Durian Si Mas

Durian Si Mas memiliki daging buah berwarna kuning menyala, tebal, cenderung kering, berlemak, dan berserat halus. Rasanya sangat manis dan aroma harumnya tidak begitu tajam. Jumlah pongge dalam setiap buah antara 20 – 35. Jumlah biji sempurnanya 20 – 30 buah. Sementara bentuk bijinya lonjong dengan ukuran sedang.

Bobot rata-rata Durian Si Mas antara 1,5 – 2 kilogram. Setiap pohon durian jenis ini mampu memproduksi sekitar 50 – 200 buah per tahun. Durian ini tahan penyakit busuk akar, tetapi tidak tahan terhadap hama penggerek buah.


Makanan Olahan dari Buah Durian

Durian merupakan buah yang sangat digemari masyarakat. Di balik duri-durinya yang tajam, tersimpan kelezatan yang luar biasa serta bau yang kuat dan khas. Umumnya si "Raja Buah" ini hanya disantap begitu saja, karena tanpa diolah pun, rasanya sudah sangat nikmat.

Pada musim raya durian, buah ini jumlahnya sangat melimpah, terutama di sentra-sentra produksinya di daerah. Buah durian yang melimpah tersebut tidak hanya dikonsumsi langsung, tapi juga dapat dinikmati dalam bentuk makanan olahan.

Secara tradisional, daging buah durian biasa diawetkan dengan memasaknya bersama gula menjadi dodol durian (biasa disebut lempok). Durian dapat pula difermentasi menjadi tempoyak. Selain itu, rasa durian juga banyak disenangi dalam bentuk es krim atau kue-kue.

Tempoyak

Tempoyak adalah masakan yang berasal dari buah durian yang difermentasi (diragikan). Tempoyak merupakan makanan yang biasanya dikonsumsi sebagai lauk teman nasi. Tempoyak juga dapat dimakan langsung, tetapi hal ini jarang dilakukan karena banyak yang tidak tahan dengan keasaman dan aroma dari tempoyak itu sendiri. Di Indonesia, tempoyak sering juga dijadikan sebagai bumbu masakan.



Dodol Durian (Lempok)

Dodol durian dikenal juga dengan nama lempok. Makanan khas daerah Sumatera ini berbeda dengan dodol durian biasa. Dodol durian adalah dodol yang dicampur durian (atau Cuma aroma saja). Dodolnya sendiri lebih banyak dibuat dari tepung beras ketan dan gula.

Sementara itu lempok durian, dibuat dari daging durian seutuhnya. Daging durian dijemur dan dibentuk mirip dodol, bulat panjang seperti lontong. Lempok ini dibuat dengan cara dikepal-kepal dengan tangan atau alat. Jadi, semacam durian yang dikeringkan begitu, tanpa gula tanpa tambahan tepung apapun.

Rasa lempok biasanya manis tapi tidak terlampau manis seperti dodol kebanyakan. Teksturnya juga tidak menyatu seperti dodol. Kalau kamu kulum (emut) di mulut, maka lempok akan terurai menjadi kepingan kecil-kecil. Ini sesuai bentuk aslinya yang diambil dari daging buah durian.


Es Durian

Es Durian adalah salah satu menu favorit masyarakat kita. Jajanan es yang dicampur dengan buah durian ini sangat pas dinikmati pada siang hari, terutama saat musim kemarau. Es durian berasal dari olahan buah durian yang dikombinasikan dengan gula merah dan kuah santan. Jenis durian yang digunakan biasanya Durian Monthong yang sudah terkenal dengan dagingnya yang tebal dan rasanya yang manis. Di samping dibuat jajanan es, durian juga banyak dibuat menjadi es krim dan pancake. Keduanya juga termasuk jajanan yang sangat digemari.


Martabak Durian

Sepintas, martabak durian tidak berbeda dengan martabak manis lainnya. Hanya saja semerbak aroma durian langsung tercium dan sangat menggoda. Bahan Durian Monthong pilihan yang digunakan menimbulkan sensasi saat pertama kali menggigitnya. Terlebih lagi ditambah dengan paduan keju parut, benar-benar sangat menggoda selera.

Martabak dengan bahan utama buah durian benar-benar disukai pelanggannya. Ini dibuktikan dengan makin banyaknya penjual martabak yang menjual jenis martabak durian. Hampir di setiap kota banyak dijajakkan martabak durian dengan ukuran besar ataupun kecil.

Cepy Suherman

Seorang pengajar ekonomi yang sedang mendalami dunia investasi pasar modal

Post a Comment

Previous Post Next Post